Rabu, 31 Mei 2017

0

Pengukuhan TL06



Pada Sabtu, 27 mei 2017, Mahasiswa Teknik Lingkungan FTP UB angkatan 2016 telah melakukan rangkaian terakhir dari proses kaderisasi mereka yaitu Pengukuhan. Acara ini dimulai pada pukul 15.00 WIB yang bertempat pada parkiran belakang FILKOM UB.  Pada acara ini dimulai dengan pengondisian teman-teman TL06 ke parkiran FILKOM UB. Rangkaian kaderisasi yang dilakukan untuk TL06 ini diawali dengan Enviro Awareness pada beberapa saat lalu, kepanitiaan satu angkatan pada rangkaian KMTL Goes To School 2017, dan terakhir ada Pengukuhan yang dilaksanakan hari Sabtu kemarin.

Acara pengukuhan diawali dengan pemberian wejangan dari perwakilan beberapa angkatan atas yaitu angkatan 2015, 2014, 2013 dan IKA TL. Pada angkatan 2015, Atho Maghfiro sebagai perwakilan membahas tentang pentingnya berproses di KMTL FTP UB. Selanjutnya, dilanjutkan oleh angkatan 2014 yang diwakilkan oleh Alija Haydar Rabbani yang membahas tentang perlunya angkatan untuk solid. Kemudian dilanjutkan oleh angkatan 2013 dengan perwakilan Ardiyanto Ronggo F dengan materi yang dibahas yaitu apa itu keluarga. Wejangan terakhir diberikan oleh IKA TL yang diwakilkan  Yusriadi Tauhid dengan materi beban yang akan dipikul oleh teman-teman TL06 setelah pengukuhan. Acara selanjutnya yaitu pembacaan indeks nilai dari hasil rangkaian kaderisasi yang telah diikuti oleh teman-teman TL06. Teman-teman TL06 yang dinyatakan lulus berhak untuk mengenakan jaket biru kebanggaan KMTL. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Ketua Program Studi Teknik Lingkungan FTP UB yaitu Dr. Ir. A. Tunggul Sutan Haji, MT.  Lalu diadakan foto bersama seluruh angkatan TL06.
            Dari rangkaian kaderisasi yang telah dilewati penuh semangat oleh teman-teman TL06 teruntuk angkatan 2016 diharapkan semoga TL06 nantinya mampu membanggakan KMTL, TL UB, almamater Brwaijaya dan Bangsa. Rangkaian kaderisasi ini dilewati bukan hanya untuk mendapatkan jaket, tapi untuk mengawali perubahan pada TL06 yang baru saja memulai kontribusinya terhadap KMTL, TL UB, Brawijaya, dan Bangsa.

Selamat datang dan berproses, TL06!

SATU TEKAD!
SATU KELUARGA!
SATU ENVIRO!
JAYA!!!!


Ditulis oleh: Ilzam Mahendra

0 komentar:

Selasa, 23 Mei 2017

1

Jaga Tempurungku, Badanku, dan Aku!



Salah satu hewan yang mempunyai tempurung di muka bumi ini adalah penyu. Hari Penyu Sedunia merupakan peringatan hari dimana penyu harus dijaga dan dilestarikan di muka bumi ini. Beberapa alasan peringatan ini diciptakan adalah untuk membantu penyu bertahan hidup dan berkembang serta menyelamatkan spesies yang terancam. Hari Penyu sendiri diperingati secara global setiap tanggal 23 Mei. Peringatan hari penyu ini sudah terlaksana sejak tahun 2000 oleh American Tortoise Rescue.
Alasan dipilihnya bulan Mei sebagai Hari Penyu Sedunia ialah karena bulan Mei merupakan salah satu periode bulan tersibuk bagi para penyu. Diantaranya adalah seperti waktu penyu untuk bangun dari tidurnya di musim dingin, memulai pencarian pasangan, dan lokas pantai untuk menyimpan telurnya.
Penyu laut adalah pengelana di lautan. Jenis-jenis penyu sendiri ada berbagai macam, ada penyu belimbing, penyu sisik, penyu tempayan, jenis terrapin yang sering disebut juga dengan kura-kura, penyu hijau, dan penyu lekang. Mereka adalah salah satu hewan yang unik, karena mempunyai tempurung dan badannya lunak, selain itu, betinanya kembali ke pantai dimana mereka menyimpan telur-telurnya, tapi pejantannya tidak berkepentingan untuk kembali ke daratan.
Sejauh ini, populasi penyu mulai menurun, hal ini disebabkan karena adanya perusakan habitat dari penyu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, perdagangan karapas, perburuan penyu untuk dijadikan hewan peliharaan, serta perubahan iklim. Perdagangan karapas merupakan perdagangan yang memanfaatkan penyu sisik untuk dibuat hiasan dan barang-barang lainnya. Perubahan iklim sangat mempengaruhi penyu itu sendiri karena jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu inkubasi dari telunya. Menurut Badan Konservasi dunia, IUCN memasukan penyu sisik ke dalam daftar spesies yang sangat terancam punah. Sedangkan penyu hijau, penyu lekang, dan penyu tempayan digolongkan sebagai terancam punah.
Saat ini, yang dapat kita lakukan untuk melestarikan penyu adalah dengan cara menjaga pantai tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan, ya, membuang sampah sembarangan sangat berbahaya bagi penyu, bisa saja penyu menganggap itu makanannya, tetapi kenyataannya adalah sampah yang dimakan, dan itu sangat membahayakan penyu itu sendiri. Lalu, jangan pernah membeli karapas, daging, telur, dan semua bagian-bagian tubuh penyu. Dan yang terakhir, apabila mengunjungi pantai, kita juga harus menjadi wisatawan yang bijak dan ramah terhadap satwa laut.
Perubahan dibentuk dari diri sendiri, janganlah kita hanya menyalahkan tanpa adanya aksi dari dari diri kita sendiri. Selamat Hari Penyu Sedunia, pejuang lingkungan!.

1 komentar:

Selasa, 02 Mei 2017

0

Hari Pendidikan Nasional


Hari pendidikan nasional merupakan hari dimana pendidikan dapat menggambarkan bangsa kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan. Hari pendidikan nasional ini diperingati setiap tanggal 2 Mei yang bertepatan juga dengan hari kelahiran dari Ki Hadjar Dewantara. Sudah pada tau kan Ki Hajar Dewantara itu siapa? Ya, Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.
 Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Semboyan ini mempunyai makna menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya. Sama halnya dengan Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia, belum membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju. Bahkan Indonesia masih tergolong negera yang masih berkembang, kualitas pendidikan masih kalah tertinggal oleh negara jiran seperti Malaysia dan Singapura. Padahal kita tahu sendiri bahwa bangsa kita sudah lebih dahulu merdeka, yang lebih hebatnya lagi di tahun 1970 para putra bangsa Indonesia menjadi guru dan pengajar di Malaysia. Kenapa kita jadi tertinggal?, atau bahkan mungkin pendidikan kita berjalan ditempat ?, atau lebih parahnya lagi kualitas pendidikan kita saat ini menurun?. Entahlah, yang pasti kita belum merasakan kualitas seluruh sumber daya manusia Indonesia saat ini mampu bersaing dengan bangsa-bangsa di Dunia ini.
Semoga saja pada peringatan hari Pendidikan Nasional tahun ini, dijadikan sebagai tonggak perubahan ke arah yang lebih baik, Menjadi bangsa yang pintar dan bermatabat, yang akan membawa kepada kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Selamat Hari Pendidikan Nasional, pejuang lingkungan!

0 komentar: