• Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan

  • Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan

  • Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan

  • Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan

Next
Previous

Selasa, 23 Mei 2017

1

Jaga Tempurungku, Badanku, dan Aku!



Salah satu hewan yang mempunyai tempurung di muka bumi ini adalah penyu. Hari Penyu Sedunia merupakan peringatan hari dimana penyu harus dijaga dan dilestarikan di muka bumi ini. Beberapa alasan peringatan ini diciptakan adalah untuk membantu penyu bertahan hidup dan berkembang serta menyelamatkan spesies yang terancam. Hari Penyu sendiri diperingati secara global setiap tanggal 23 Mei. Peringatan hari penyu ini sudah terlaksana sejak tahun 2000 oleh American Tortoise Rescue.
Alasan dipilihnya bulan Mei sebagai Hari Penyu Sedunia ialah karena bulan Mei merupakan salah satu periode bulan tersibuk bagi para penyu. Diantaranya adalah seperti waktu penyu untuk bangun dari tidurnya di musim dingin, memulai pencarian pasangan, dan lokas pantai untuk menyimpan telurnya.
Penyu laut adalah pengelana di lautan. Jenis-jenis penyu sendiri ada berbagai macam, ada penyu belimbing, penyu sisik, penyu tempayan, jenis terrapin yang sering disebut juga dengan kura-kura, penyu hijau, dan penyu lekang. Mereka adalah salah satu hewan yang unik, karena mempunyai tempurung dan badannya lunak, selain itu, betinanya kembali ke pantai dimana mereka menyimpan telur-telurnya, tapi pejantannya tidak berkepentingan untuk kembali ke daratan.
Sejauh ini, populasi penyu mulai menurun, hal ini disebabkan karena adanya perusakan habitat dari penyu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, perdagangan karapas, perburuan penyu untuk dijadikan hewan peliharaan, serta perubahan iklim. Perdagangan karapas merupakan perdagangan yang memanfaatkan penyu sisik untuk dibuat hiasan dan barang-barang lainnya. Perubahan iklim sangat mempengaruhi penyu itu sendiri karena jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu inkubasi dari telunya. Menurut Badan Konservasi dunia, IUCN memasukan penyu sisik ke dalam daftar spesies yang sangat terancam punah. Sedangkan penyu hijau, penyu lekang, dan penyu tempayan digolongkan sebagai terancam punah.
Saat ini, yang dapat kita lakukan untuk melestarikan penyu adalah dengan cara menjaga pantai tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan, ya, membuang sampah sembarangan sangat berbahaya bagi penyu, bisa saja penyu menganggap itu makanannya, tetapi kenyataannya adalah sampah yang dimakan, dan itu sangat membahayakan penyu itu sendiri. Lalu, jangan pernah membeli karapas, daging, telur, dan semua bagian-bagian tubuh penyu. Dan yang terakhir, apabila mengunjungi pantai, kita juga harus menjadi wisatawan yang bijak dan ramah terhadap satwa laut.
Perubahan dibentuk dari diri sendiri, janganlah kita hanya menyalahkan tanpa adanya aksi dari dari diri kita sendiri. Selamat Hari Penyu Sedunia, pejuang lingkungan!.

Selasa, 02 Mei 2017

0

Hari Pendidikan Nasional


Hari pendidikan nasional merupakan hari dimana pendidikan dapat menggambarkan bangsa kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan. Hari pendidikan nasional ini diperingati setiap tanggal 2 Mei yang bertepatan juga dengan hari kelahiran dari Ki Hadjar Dewantara. Sudah pada tau kan Ki Hajar Dewantara itu siapa? Ya, Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.
 Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Semboyan ini mempunyai makna menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya. Sama halnya dengan Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia, belum membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju. Bahkan Indonesia masih tergolong negera yang masih berkembang, kualitas pendidikan masih kalah tertinggal oleh negara jiran seperti Malaysia dan Singapura. Padahal kita tahu sendiri bahwa bangsa kita sudah lebih dahulu merdeka, yang lebih hebatnya lagi di tahun 1970 para putra bangsa Indonesia menjadi guru dan pengajar di Malaysia. Kenapa kita jadi tertinggal?, atau bahkan mungkin pendidikan kita berjalan ditempat ?, atau lebih parahnya lagi kualitas pendidikan kita saat ini menurun?. Entahlah, yang pasti kita belum merasakan kualitas seluruh sumber daya manusia Indonesia saat ini mampu bersaing dengan bangsa-bangsa di Dunia ini.
Semoga saja pada peringatan hari Pendidikan Nasional tahun ini, dijadikan sebagai tonggak perubahan ke arah yang lebih baik, Menjadi bangsa yang pintar dan bermatabat, yang akan membawa kepada kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Selamat Hari Pendidikan Nasional, pejuang lingkungan!

Sabtu, 22 April 2017

0

HARI BUMI

Yuk Peduli Terhadap Bumi!


“Selamat Hari Bumi, pejuang lingkungan!”

Kalimat itu sudah terdapat ajakan untuk selamatkan bumi kita dari tangan orang-orang yang tidak mempunyai hati untuk menyelamatkan lingkungan. Hari bumi diperingati pada tanggal 22 April oleh seluruh dunia. Hari bumi sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap bumi. Peringatan tanggal 22 April ini sebenarnya bertepatan dengan waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara dan waktu musim gugur pada belahan Bumi selatan yang pertama kali dicetuskan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Dapat dikatakan pula, hari bumi ini juga disebut sebagai salah satu kampanye Global.



Bumi dengan lingkungan hidup mempunyai terkesinambungan antara satu sama lain. Lingkungan hidup memerlukan bumi sebagai wadahnya, sedangkan bumi memerlukan lingkungan hidup untuk menjaga komponen-komponen didalam bumi, dapat disimpulkan pula bahwa bumi merupakan bagian dari lingkungan hidup. Aktivis-aktivis lingkungan dari seluruh wilayah di dunia pun turut serta memperingati hari bumi ini. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Bumi ini, seperti mengadakan festival-festival, menyampaikan aspirasi melalui street art, menanam pohon dan lain-lain.
Kita sebagai generasi muda yang peduli dengan lingkungan haruslah memperingati hari bumi ini dengan aksi nyata, bukan hanya menuntut kesana-kemari, tetapi dari pribadi sendiri saja belum melakukan aksi nyata. Untuk aksi nyata sendiri nggak harus berat-berat kok, hemat energi, menanam pohon, mengurangi plastik, melakukan edukasi ke teman-teman seperjuangan kita untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan, beli produk lokal, mematikan/melepas peralatan listrik yang masih terhubung dengan listrik, mendaur ulang limbah, serta mendukung menggunakan energi terbarukan sudah menjadi kegiatan yang sangat menimbulkan dampak untuk beberapa tahun ke depan.

Lingkungan hidup dalam bumi ini sangat penting, dari kita, dan untuk kita. Bumi kita membutuhkan pejuang lingkungan yang benar-benar memperjuangkan bumi ini untuk  kesejahteraan manusia dan lingkungan. Kita wajib mencegah adanya kerusakan lingkungan yang dihasilkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 
Yuk, cintai bumi kita! Jika bukan kita siapa lagi yang memperjuangkan bumi untuk dapat menjadi tempat tinggal dalam jangka waktu ke depan? 

Kamis, 30 Maret 2017

0

KAJIAN HARI AIR SEDUNIA




Pada 22 Maret 2017, tepat Hari Air Sedunia diperingati, Departemen Riset dan Teknologi KMTL FTP UB menyelenggarakan kajian untuk membahas mengenai seberapa penting nya air dalam kehidupan kita. Kajian tersebut berisi bagaimana air menjadi sumber kehidupan manusia. Namun, kenyataan yang sekarang kita hadapi, Indonesia sebagai negara yang berlimpah air kemudian dihadapkan pada kekeringan di beberapa daerah, bahkan semakin lama jumlah air yang tersedia semakin sedikit. 




Permasalahan jumlah air yang kian lama kian sedikit ini disebabkan oleh aktivitas manusia. Ya, pencemaran terhadap air yang terjadi kini disebabkan oleh limbah domestik, industri, dan pertanian. Pengelolaan limbah yang tidak sesuai dengan standar yang diharuskan memang menjadi pokok masalahnya. Dalam kajian yang berlangsung, dibahas beberapa solusi untuk mengatasi hal tersebut. 












































































PELOPOR DAN PEJUANG, ITULAH PEMUDA!

Sumber : Departemen Riset dan Teknologi KMTL FTP UB